GERALTON CITY. KOTA PESISIR DI AUSTRALIA BARAT

Juni 26, 2013

images(Tulisan ke-5, Study Banding ke Australia dengan BRIDGE Program)

Setelah 1 minggu di Melbourne, untuk belajar tentang budaya dan pendidikan Australia secara indoor. tibalah saatnya kita pergi ke sekolah partner kita, kebetulan saya berpartner dengan Geraldton Grammar School di kota Geraldton.

Pagi itu, saya dan pak Edi siap-siap ke bandara Melbourne. perjalanan udara dari Melbourne ke Pert sekitar 1 jam.Quantas sudah menunggu untuk terbang. sesampai di bandara Pert, dilanjutkan naik pesawat kecil berpenumpang sekitar 60 orang menuju Geraldton sekitar 40 menit.sebenarnya dari Pert kita bisa menggunakan kendaraan darat, sekitar 4 jam dengan kecepatan kendaraan sekitar 100-120 km/jam. he..he..tahu nggak..di Australia jalannya bagus, mulus namun kendaraan yang lalu lalang sekit sekali. apalagi kalau keluar kota..he..he..kendaraan dipacu kencang…bablas angine…cepat melesat..tidak ada kemacetan.

Woww…Geraldton city hampir sama dengan Surabaya yaitu kota pesisir, mempunyai garis pantai yang lumayan panjang, surabaya dengan laut Jawa, Geraldton dengan lautan Hindia. Penduduk Geraldton sebagian bermata pencaaharian sebagai nelayan, pedagang, petani gandum.

Kotanya tidak seberapa luas, gedung-gedungnya biasa saja, rumah penduduk terlihat tidak serapat sebagaimana kota besar.namun jalan-jalannya lebar,  bagus dan bersih. banyak penduduk punya kapal kecil bermesin satu atau dua untuk memancing lobster atau ikan yang lain.

Kota Geraldton mempunyai penduduk yang multi ras,ada keturunan china, india, malasyia, yunani, amerika, inggris dll. penduduknya masih sedikit, namun terus berkembang, Banyak sentra-sentra perumahan baru  yang dibuka, he..he…bagusnya kalau di Australia itu, sebelum buat daerah perumahan, pemerintah terlebih dahulu membangun infrastruktur dulu di daderah tersebut seperti jalan hotmix, listrik, dan air. setelah jadi baru perumahan dibuka di daerah tersebut. hmmmmmmmmm… beda ya di Indonesia..bangun rumah dulu kemudian jalan..1 tahun kemudian listrik…air kapan-kapan he..he..

(bersambung)


MELBOURNE, KOTA YANG NYAMAN

Juni 26, 2013

(Tulisan ke-4, Study Banding ke Australia dengan BRIDGE Program)

DSC03253Seminggu di Melbourne, he..he…tidak terasa, karena pada saat itu bulan Juni hawanya cukup nyaman, agak dingin dan tidak terlalu panas,pada siang hari suhu berkisar antara 15-18″C namun pada malam hari he..he…lumayan dingin sekitar 5-10 “C. angin juga lumayan kencang.

Hal-Hal yang menarik di Melbourne :

  • UNIVERSITAS

Melbourne kota pelajar, banyak universitas terkenal di kota itu, para mahasiswa baik dari Asia tenggara, China dan Eropa datang untuk studi  di berbagai univ di Melbourne. ada Universitas Melbourne, RMIT, Monash University, Victorian Univercity dll. kebetulan saya sering lewat dan bahkan tempat training BRIDGE di lingkungan kampus Universitas Melbourne. wah…gak bisa bayangkan kampusnya bagus, asri, tumbuhan hijau dimana-mana, bangunannya antik. halamannya luas penuh rumput yang tertata rapi…banyak mahasiswa belajar di rerumputan dan dibawah pepohonan, mahasiswa berpakaian modis dari berbagai negara.he..he…kapan ya bisa kuliah disana..

  • MAKANAN DAN MINUMAN ALA INDONESIA

Kebetulan kamimenginap selama seminggu di salah satu apartemen di swanston street, sehingga pada malam hari bisa makan malam di restoran Bali Bagus 85 Franklin St Melbourne VIC 3000. lumayan buat obat kangen ada menu nasi goreng, soto ayam, sate.ikan bakar dll. dan ada label halal. menurut beberapa mahasiswa yang saya temui di restoran tersebut. sekarang tidak usah kawatir mencari makanan/minuman di restoran yang punya label halal karena sekarang banyak bermunculan. namun jika dirasa kemahalan bisa masak di rumah atau kost atau rumah sewa.

  • SHALAT

Di negara yang pemeluk agamanya beraneka ragam kayak di Australia, Shalat merupakan tuntutan pribadi kepada sang kholiq, kesadaran dan keimanan menjadi benteng pengingat, sebab tidak ada suara adzan atau iqomah, hanya waktu yang kita lihat dari website persatuan muslim di melbourne. masjid ada satu dua namun jauh dari hotel kami, pengalaman shalat Jumat, karena hari itu kami belajar di kantor Myer Foundation, lingkungan univ Melbourne. maka shalat jumat dilaksanakan di sebuah hall basket di UNIV tersebut.begitu juga di kampus-kampus yang lain,selain di masjid yang ada di Melbourne.

  • JALAN, TAMAN DAN KEBERSIHAN

Wus Jalanan rapi, lebar dan bersih, taman kota bersih, setiap pagi dan sore mobil pembersih jalan otomatis akan menyapu jalanan, he..he…gak ada petugas kebersihan manual kayak kita. begitu juga pengambil sampah rumah tangga, bukan pakai gerobak dorong tapi pakai mobeil pengambil sampah otomatis, belakangnya ada kaitnya, kebetulan tempat sampah di etiap rumah warga sama standarnya. sehingga memungkinkan mobil sampah mengangkat, membuang dan meletakkan kembali secara otomatis. hedewww…..kapan ya Surabaya kayak begitu… Baca entri selengkapnya »


Ringkasan Perjalanan BRIDGE 2011

Juni 26, 2013

(Tulisan ke-3, Study Banding ke Australia dengan BRIDGE Program)

Image

He…he…nulis kembali yuk senyampang sekolah libur.

Rombongan BRIDGE di Australia rata-rata 21 hari atau 3 minggu. meliputi belajar di kota Melbourne tepatnya di kantor Asia Education Foundation  (level 4 sydney myer Asia Centre at The University of Melbourne. Victoria 3010 Australia) selama 1 Minggu bersama partner sekolah kita di Australia.

Setelah 1 minggu di Melbourne,kita dikirim ke sekolah partnership kita selama 9 hari. kebetulan saya dikirim di Graldton Grammar School di Kota Geraldton Australia Barat.(dari Melbourne naik pesawat ke Kota Perth (ibu Kota West Australia) selama 1,5 jam dan dilanjutkan naik pesawat kecil selama 45 menit ke Gedraldton.

Setelah 9 hari kita langsung kembali ke Kota Sydney untuk Review, semua peserta BRIDGE yang tersebar selama 9 hari berkumpul lagi di Sydney mendiskusikan hasil temuan budaya,sosial dan kualitas pendidikan di sekolah dan daerah yang kita tuju. di Sydney sekitar 6 hari. diakhiri dengan kunjungan ke berbagai obyek wisata di Sydney . Esoknya rombongan berkemas karena harus berada di pesawat jam 12.00 waktu sydney atau jam 10.00 waktu Indonesia.


PERBEDAAN BUDAYA DI AUSSI

Mei 29, 2011

(Tulisan ke-8  materi pra departure)

Hal-hal yang harus kita perhatikan ketika tinggal di rumah orang Australia, agar kita tak  terkejut ketika sampai di sana :

Toilet

Hampir semua toilet kering, kadang cuma ada tisu di toilet, silahkan bawa air jika ragu, tapi ingat lantai tidak boleh basah. Mereka tidak suka kalau lantainya basah. Begitu juga jika mandi tidak ada bak mandi, hanya ada shower dengan 2 tombol/kran yaitu cool (dingin) atau hot ( panas ). Waktu mandi juga maks 4 menit artinya gak boleh lama-lama. Karena mereka sangat menghargai air, jadi jangan boros.

Menghargai Lingkungan/kebersihan

Mereka sangat menghargai lingkungan, rumah-rumah mereka rata-rata bersih.so..jaga kebersihan

Dringking bir

Jangan heran, rata-rata mereka hampir semua  yang dewasa minum bir, beli bir sangat mudah kayak beli rokok di Indonesia. Tapi mereka sangat toleran bagi kita yang tidak minum bir.

Kissing in publik

Jangan heran di tempat umum,  para muda-mudi Aussi sering berciuman atau berpacaran , kadang kita yang melihat juga malu…so..jangan heran, ini adalah bagian dari budaya.

Punctuality

Tepat waktu, tidak ada jam karet kayak di Indonesia yang memang menjadi budaya, seringkali di Indonesia undangan di buat 30 menit sebelum acara dengan harapan tidak ada yang terlambat. Ingat , waktu adalah uang. So..jangan terlambat

Meal Time

Berbeda dengan kita, pada umumnya  saat makan kita harus diam, di Australia saat lunch/dinner mereka  bercakap-cakap/diskusi dengan keluarga sambil makan. Bagi mereka saat makan bersama-sama adalah saat yang tepat untuk berdiskusi, bercanda, bergurau dan lain-lainnya.

Sneezing Baca entri selengkapnya »


TUJUAN DAN KEGIATAN UTAMA BRIDGE PROGRAM

Mei 28, 2011

Tulisan ke-7 materi Pra departure Bridge Program

Asia Education Foundation (AEF) telah bermitra dengan Australia-Indonesia Institute (AII) untuk mengelola pelaksanaan Proyek BRIDGE (Building Relationships through Intercultural Dialogue and Growing Engagement) Australia-Indonesia. Proyek ini akan dilaksanakan dalam kurun waktu  tiga tahun (dari tahun 2008-2010) dan akan melibatkan 90 pendidik Australia dan 90 pendidik Indonesia (seluruhnya 180) dari 40 sekolah Australia dan 40 sekolah Indonesia. AII telah menerima dana dari Myer Foundation dan AusAID untuk mendukung keikutsertaan sekolah Australia-Indonesia. (sekarang ada program terbaru bridge program China-Australia dan Korea-Australia)
Tujuan Program Bridge Indonesia-Australia

  1. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru-guru dan siswa-siswa Indonesia mengenai Australia kontemporer.
  2. Untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru-guru dan siswa-siswa Australia mengenai Indonesia, khususnya mengenai peran Islam dalam masyarakat kontemporer Indonesia.
  3. Untuk mendukung penguasaan bahasa asing di sekolah-sekolah Indonesia dan Australia.
  4. Untuk mendukung sebagian kecil kelompok sekolah BEP (Basic EducationProgram/Program Pendidikan Dasar) untuk menguasai teknologi Internet dan melaksanakan pelatihan dasar sesuai dengan peruntukkannya.

Kegiatan Utama

Baca entri selengkapnya »


GURU JAKARTA… AHAI….ENAKNYA..

Mei 28, 2011

(Tulisan ke-6. PERNAK-PERNIK BRIDGE DI JAKARTA)

Dalam sebuah perbincangan santai dengan teman guru yang saya temui di warung pinggir jalan ketika makan malam tentang tunjangan kedaerahan bagi guru-guru di DKI JAKARTA.

Guru tersebut bercerita bagaimana support kota jakarta kepada para  guru baik negeri atau swasta, ia  bercerita bahwa gaji guru PNS  di jakarta yang sudah tersertivikasi maka ia mendapat gaji bulanan ya berkisar antara 2,5 juta sampai 4 juta tergantung golongan, tunjangan sertivikasi (sebesar 1 gaji pokok tergantung golongan), gaji tunjangan daerah khusus ibu kota Jakarta (SEBESAR 1 GAJI POKOK tergantung golongan ) dan  plus tambahan tunjangan kelebihan jam jika ia  mengajar lebih waktu yang ditentukan. saya lupa yang swasta, bagaimana nasibnya, semoga guru swasta juga tidak di lupakan ya…

Mari kita prediksi, jika ada PNS guru di JKT dengan golongan III/b masa kerja 5 tahun dengan anak 2. gaji bulanannya 3 juta + plus tunjangan sertivikasi kurang lebih 2 juta + tunjangan kedaerahan kurang lebih 2,5 juta TOTAL 7,5 JUTA belum tunjangan kelebihan jam, jika ada.

Untuk guru di kota lain, jangan ngiri lho…ingat rejeki kita  sudah ada yang ngatur..yang diatas lebih tahu berapa kebutuhan kita dan berapa yang berhak kita dapat, mungkin yang di Jakarta gajinya banyak, tapi biaya juga mahal..betulkan…

Tulisan ini mengajak anda para guru untuk terus bersemangat membangun bangsa ini melalui pendidikan, bukan mempengaruhi pikiran anda untuk menjadi mundur ke belakang…ayo kita syukuri apa yang kita terima, Allah SWT. tuhan yang maha kuasa lebih tahu berapa kebutuhan kita…ya kan..OK. selamat menjadi guru terbaik dan selamat bertugas…..

(Geraldton west Australia)


ANTARA SURABAYA DAN JAKARTA

Mei 12, 2011

(Tulisan ke 5. Bridge program)

Selama 5 hari di Jakarta, semua partisipant bridge menginap di hotel Ibis Jakarta sedang tempat training pradeparture di Sentra Mulya Jl. Rasuna Said tepatnya di IALF Jakarta.

Waduh biasanya tinggal di jakarta paling lama 2 hari, sekarang 5 hari. Kehidupan di Jakarta terasa begitu cepat, orang berkendaraan pingin cepat, yang mobil, sepeda motor, kopaja saling berlomba untuk mencapai tujuan. begitu juga lalu lalang orang berjalan di trotoar juga serba cepat, seakan-akan tergesa-gesa. tapi itulah kehidupan di ibu kota yang memang dibutuhkan pribadi-pribadi yang cepat.

Sengaja kami ke IALF jalan kaki dulu kurang lebih 2 km..ya.untuk olahraga kecil di pagi hari lha…para pejalan kaki yang lain juga banyak, mereka sebagian besar memakai masker, karena memang polusi disana kian hari kian parah…selanjutnya kami naik kopaja atau taksi. Ketika naik kopaja..abang supir kopaja sering balapan dengan kopaja yang lain, kadang penumpang sudah harus turun padahal bis masih melaju meski sudah lambat…wah..inikah gambaran ibu kota…waduh teringat di Surabaya…ya saya masih memilih tinggal di Surabaya lha…polusinya masih lebih rendah..kemacetannya gak separah di Jakarta….

Tentang makanan wah jangan salah..kebetulan kami tinggal di daerah Menteng pusat kota, waduh banyak warung kaki lima waktu malam di sekitar hotel. tapi harga per porsi paling murah nasi goreng biasa 8.000, nasi padang 17 ribu. ayam goreng perpotong 16 ribu he..he..mending di Surabaya aja ya…nasi goreng kaki 5/dorongan 6000-7000. nasi padang/ayam goreng/bebek goreng 9000-10.000. memang di Jakarta gaji lebih tinggi tapi godaan belanja juga tinggi. he..he…guru privat disana gajinya 500 lebih lho perminggu 2 kali, yang setiap hari kata seorang teman bisa sampai 750.000 bahkan lebih.

Memang sih cara memandang sesuatu itu bersifat relatifitas, saya lebih memilih tinggal di Surabaya lebih nyaman, aman, dan damai, memang disini gak ada tawuran pelajar maupun tawuran antar kampung kayak di kota lain terutama di Jakarta, tapi teman saya yang tinggal di Jakarta lebih memilih di sana, katanya cari uangnya mudah..he..he….(eit mengahabiskannya mudah lho) teman yang satunya bilang dak enak tinggal di Palembang…enak tinggal di Banten….. dan lain-lain. Ada komentar ?


PRA-DEPARTURE TRAINING(tiket pesawat electronik)

Mei 12, 2011

(tulisan 4. bridge program)

Setelah paspor selesai hari Jumat, tanggal 29 April 2011, maka Minggu tanggal 2 Mei 2011 saya bersama teman guru namanya pak Edi, berangkat ke Jakarta untuk mengikuti Pra departure training mulai Senin, 2 Mei 2011 sampai Kamis, tanggal 5 Mei 2011.

DUNIA DALAM GENGGAMAN

Kamis, tanggal 28 Mei 2011 saya menerima email dari Kang Guru Indonesia yang berkantor pusat di Denpasar Bali (perusahaan nirlaba bagian dari IALF yang bertanggung jawab dalam kesuksesan kegiatan bridge program) yang berisi tiket pesawat electronik Garuda . selanjutnya kita print dan diberitahukan ke konter Garuda sebelum masuk ke ruang tunggu garuda di gate 2 Bandar udara Juanda Surabaya. waohh…dunia serba cepat pesan tiket pesawat via internet…dalam sekejab tiket udah di tangan…ayo bekerja cepat…(bersambung dalam tulisan serba-serbi pra-departure training)


TENTANG BRIDGE PROGRAM

Mei 12, 2011

(tulisan ke 3, bridge program)

BRIDGE singkatan dari building Relationships through Intercultural Dialogue and Growing Engagement atau dalam terjemahan kasar “Membina Hubungan melalui Dialog Antarbudaya dan Peningkatan Keterlibatan” keterlibatan dalam hal apapun pendidikan, sosial, budaya dan lainnya.

LATAR BELAKANG

Indonesia dan Australia adalah 2 negara yang bertetangga, namun sayangnya selama ini hubungan kedua negara ini tak selalu berjalan mulus. Berbagai peristiwa dan kejadian memang sempat membuat hubungan kedua negara itu memburuk. Prasangka yang salah pun semakin memperburuk kondisi yang ada.

Namun, ternyata semenjak 3 tahun yang lalu telah ada “jembatan” yang menghubungkan kedua negara itu. Bukan jembatan dalam arti fisik, namun jembatan itu berupa “program kemitraan” yang dijalin oleh Australia dengan Indonesia. Program kemitraan itu bernama BRIDGE atau Building Relationship and Growing Engament Australia – Indonesia. dan saya masuk dalam periode bridge ke 5. Baca entri selengkapnya »

Pengalaman Membuat Paspor di Imigrasi Waru

Mei 12, 2011

(tulisan ke-2. bridge program)

Tugas selanjutnya setelah terpilih mewakili sekolah dalam program Bridge adalah membuat paspor. di beri waktu 1 minggu setelah pengumuman, karena pengumumannya hari Jumat, tanggal 22 April 2011 jam 15.00 wib maka saya pergi ke Kantor Imigrasi untuk membuat paspor mulai tanggal 26 Mei 2011.

Waduh Kepagian..

Pagi itu Senin, saya berada di kantor imigrasi jam 06.15 WIB karena sebelumnya diingatkan teman untuk datang lebih pagi karena harus antri. walah…walah…belum ada siapa-siapa..ternyata kantor buka jam 08.00 WIb, namun saran saya anda datang jam 07.30 WIB cukuplah..karena saya lihat ketika jam 07.30 para pembuat paspor udah mulai ngantri…ambil nomer antrian.

Jam 08.00 WIB kita di panggil untuk pemeriksaan dokumen, yang harus siap dibawa adalah ASLI , selain itu foto kopynya adalah (1) foto kopy KTP , (2) foto kopy KSK, (3) Foto kopy Akta Nikah/ akte kelahiran yang tertulis nama ibu kandung  (4) Bagi PNS harus membawa surat mandat dari Pimpinan untuk membuat paspor (5) Map formuler beli dikoperasi 10 ribu (6) Formulir Gratis minta di penjagaan/CS. saran saya foto kopynya di koperasi kantor imigrasi saja dari pada salah.

Langkah selanjutnya. ketika dipanggil, dukumen kita diperiksa kalau sudah benar kita menerima surat tanda penerimaan berkas yang selanjutnya harus dibawa besoknya untuk wawancara dan foto…udah pulang deh….

Selasa (hari kedua) kita antri lagi, lihat di TV layar di dinding no urut kita di berkas yang sudah diberikan petugas kemarin(senin), sebelum wawancara kita diminta untuk membayar biaya paspor 48 hala untuk masa 5 tahun sebesar Rp. 250.000 ( he…he..jangan pakai jasa calo ya…mang di kantor Imigrasi Waru gak ada yang nawari..kecuali memang anda Repot dan sengaja minta uruskan seseorang itu lain lagi) setelah itu wawancara, kita ditanya tentang data kita sudah betul apa tidak, tujuan kepergian ke luar negeri, dll. Selanjutnya kita menunggu selama 3 hari kerja baru paspor jadi…waduh…berarti…rabu..kamis..jumat baru jadi jam 14.00 WIB.

Saya sempat diskusi dengan petugas, ” Pak kenapa cetak paspor saja butuh 3 hari atau total dari pengurusan awal mulai Senin butuh 5 hari?. Petugas itupun menjawab: ” prosedurnya seperti itu pak, pembuatan paspor ada di Jakarta”, dalam hati kecil saya kenapa gak bisa dipercepat ya…kan sekarang udah canggih..piranti informatika..internet dll. kian cepat…saya hanya berdoa: ” Semoga kepengurusan perijinan apapun termasuk paspor dll di Indonesia kian cepat, sehingga bangsa ini dapat bersaing  dengan bangsa lain di dunia, amin”

Hari Jumat, tanggal 29 Juni 2011 jam 14.00 WIB tepat paspor sudah jadi,  cuma habis Rp. 260.000. wah ketepatan waktu kantor imigrasi Waru layak dapat acungan jempol….selanjutnya paspor di fotokopy, berikan petugas  dan yang asli silahkan bawa….selanjutnya go to Australia….