(Tulisan ke-5, Study Banding ke Australia dengan BRIDGE Program)
Setelah 1 minggu di Melbourne, untuk belajar tentang budaya dan pendidikan Australia secara indoor. tibalah saatnya kita pergi ke sekolah partner kita, kebetulan saya berpartner dengan Geraldton Grammar School di kota Geraldton.
Pagi itu, saya dan pak Edi siap-siap ke bandara Melbourne. perjalanan udara dari Melbourne ke Pert sekitar 1 jam.Quantas sudah menunggu untuk terbang. sesampai di bandara Pert, dilanjutkan naik pesawat kecil berpenumpang sekitar 60 orang menuju Geraldton sekitar 40 menit.sebenarnya dari Pert kita bisa menggunakan kendaraan darat, sekitar 4 jam dengan kecepatan kendaraan sekitar 100-120 km/jam. he..he..tahu nggak..di Australia jalannya bagus, mulus namun kendaraan yang lalu lalang sekit sekali. apalagi kalau keluar kota..he..he..kendaraan dipacu kencang…bablas angine…cepat melesat..tidak ada kemacetan.
Woww…Geraldton city hampir sama dengan Surabaya yaitu kota pesisir, mempunyai garis pantai yang lumayan panjang, surabaya dengan laut Jawa, Geraldton dengan lautan Hindia. Penduduk Geraldton sebagian bermata pencaaharian sebagai nelayan, pedagang, petani gandum.
Kotanya tidak seberapa luas, gedung-gedungnya biasa saja, rumah penduduk terlihat tidak serapat sebagaimana kota besar.namun jalan-jalannya lebar, bagus dan bersih. banyak penduduk punya kapal kecil bermesin satu atau dua untuk memancing lobster atau ikan yang lain.
Kota Geraldton mempunyai penduduk yang multi ras,ada keturunan china, india, malasyia, yunani, amerika, inggris dll. penduduknya masih sedikit, namun terus berkembang, Banyak sentra-sentra perumahan baru yang dibuka, he..he…bagusnya kalau di Australia itu, sebelum buat daerah perumahan, pemerintah terlebih dahulu membangun infrastruktur dulu di daderah tersebut seperti jalan hotmix, listrik, dan air. setelah jadi baru perumahan dibuka di daerah tersebut. hmmmmmmmmm… beda ya di Indonesia..bangun rumah dulu kemudian jalan..1 tahun kemudian listrik…air kapan-kapan he..he..
(bersambung)