JANGAN KELIRU MEMILIH PEMIMPIN

Oleh

Mudzakkir Hafidh

jujurMr. SA seorang mantan anggota DPRD TK II Kabupaten X periode tahun 2009-2014 dan mencalonkan diri lagi dalam pemilu tahun 2014, bersaksi di pengadilan karena dilaporkan PANWASLU setempat karena ia membagi-bagikan uang pada saat kampaye dan gerak jalan di daerahnya.

Dalam persaksian itu, Ia juga menyampaikan bahwa setiap calon anggota legislatif “pasti” mengeluarkan uang  untuk itu, hanya caleg yang tidak punya uang dan niatnya untung-untungan yang tidak berbuat seperti itu. Memang kebobrokan dalam penyelenggaraan pemilu mulai PILKADES sampai PILPRES seringkali terjadi, bahkan pada masyarakat tertentu mereka memilih bukan karena kejujuran dan kredibilatas sang figur calon kepdes, bupati, walikota, caleg atau presiden melainkan berapa besar upeti yang diberikan, pendek kata siapa yang memberi upeti terbesar yang akan dipilih.

Bahkan kejadian seperti di atas tidak hanya terjadi pada daerah abangan bahkan juga terjadi pada daerah hijau atau agamis, memang syetan kuat menggoda hanya orang-orang tertentu yang peduli pada bangsa dan negara yang bisa menghindari politik uang seperti itu. permasalahan tambah berat, karena prilaku itu ditularkan juga pada anak mereka yang baru masuk usia pemilih. akibatnya politik uang dalam setiap pemilu akan terulang dan terulang pada generasi berikutnya. sangat berbahaya bagi masa depan bangsa.

Karena itu, saya mengajak pada diri saya, keluarga saya dan umumnya masyarakat Indonesia mari kita memilih sesuai hati nurani dan kebenaran  figur yang kita pilih(bukan promosi lho…) artinya pilihlah figur orang yang kita kenal kredibilitas dan kejujurannya. dengan seperti itu insya allah bangsa ini kian maju.amin

Tinggalkan komentar